Daya Tarik Wisata Geopark Ciletuh
Di Jawa Barat terdapat tempat wisata yang masuk menjadi Geopark International oleh UNESCO. Objek wisata ini bernama Geopark Ciletuh. Kawasan ini menyelaraskan keindahan alam, budaya, konservasi dan edukasi.
Geopark Ciletuh memiliki luas sekitar 128.000 hektare dan mencakup 74 desa di delapan kecamatan. Geopark Ciletuh memiliki bentuk menyerupai tapal kuda (amphitheater) dengan diameter sekitar 15 kilometer yang menghadap ke Teluk Ciletuh. Dengan area yang begitu luas, jumlah obyek wisata di Geopark Ciletuh pun sangat banyak, sekitar 70 obyek wisata.
Harga Tiket Masuk Geopark Ciletuh
Untuk masuk ke kawasan wisata ini tidak dikenakan tarif apapun, namun beberapa diantaranya ada yang menetapkan tarif yang cukup murah hanya beberapa ribu saja.
Jam Buka Geopark Ciletuh
Kawasan wisata ini selalu buka karena merupakan kawasan wisata alam. Sedangkan untuk waktu kunjungan yang paling aman dari pagi hingga sore hari.
Daya Tarik Wisata Geopark Ciletuh
Kawasan Geopark Cietuh memiliki beragam kekayaan alam yang sangat potensial sebagai objek wisata. Mulai dari air terjun, cagar alam, pulau-pulau kecil, keragaman geologi dan hayati serta budaya. Berikut beberapa diantaranya.
Air Terjun atau Curug
Kawasan Geopark Ciletuh memiliki luas 128.000 ha. Tidak heran jika di kawasan ini terdapat banyak curug atau air terjun yang bisa dikunjungi. Setidaknya terdapat 8 curug yang bisa dikunjungi.
1. Curug Luhur (curug Cigangsa) berada di ketinggian tebing lebih dari 100 m. keistimewaannya, pengunjung bisa melihat pemandangan pelangi yang muncul di bawah curug.
2. Curug Puncakjeruk Ada di aliran Sungai Ciletuh, Mekarjaya. Air terjun ini sangat lebar dan memiliki dua tingkat, atas dan bawah.
3. Curug Cikaret berada di aliran Sungai Cikaret, Mekarjaya. Termasuk salah satu curug yang tersembunyi.
4. Curug Puncakmanik Curug ini berada di aliran sungai Ciletuh yang membatasi desa Tamanjaya dan C|ibenda. Curug ini letakknya hanya 600 meter dari curug tengah.
5. Curug Tengah berjarak kurang lebih 200 m dari Curug Awang da nada di aliran sungai CIletuh. Pengunjung bisa berenang di danau kecil di Curug Tengah.
6. Curug Awang berada di aliran sungai CIletuh, Tamanjaya. Air terjun ini memiliki lebar 60 meter dan ketinggian sekitar 40 meter. Ciri khas curug ini adalah dinding batu alam berwarna coklat kemerahan.
7. Curug Cikanteh Berada di Desa Ciwaru. Perlu menyusuri bebatuan dan menyeberangi sungai agar dapat sampai ke Curug Cikanteh.
8. Curug Sodong berada di desa Ciwaru dan air terjun yang paling mudah dijangkau. Disebuut juga dengan curug Penganten atau Curug Kembar.
9. Curug Cimarinjung berada di Desa Ciemas dan dekat dengan tepi pantai Palangpang. Air terjunnya bisa langsung terlihat dari pintu masuk kawasan Geopark Ciletuh.
Bentang Alam
Geopark Ciletuh memiliki bentangan alam dataran tinggi berlembah berbentuk tapal kuda. Bentuk tapal kuda tersebut terbuka dari arah laut yang terbentuk karena proses geologi.
Keindahan amfiteater ini bisa dilihat dari beberapa titik yaitu: Mekarsakti, Panenjoan, Pamoyanan, CIkalapa, Cikara dan Girimukti.
Gua Laut
Di kawasan Geopark Ciletuh terdapat gua laut karena gelombang laut yang menyerang zona lemah. Pasir serta batu dari gelombang membuat proses erosi tambahan di dinding gua. Di geopark ini terdapat 2 gua laut yaitu gua Kunti dan Gua Sodongparat.
Gugusan Pulau Kecil
Di Geopark Ciletuh terdapat 4 pulau kecil dengan daya tarik unik tersendiri. Pulau-pulau tersebut terbentuk karena proses erosi dan aberasi. Untuk bisa ke pulau tersebut, butuh perahu yang berangkat dari Pantai Palangpang.
1. Pulau Karang Daeu
Pulau ini ada di pantai CIkalapa, Girimukti. Uniknya, pulau kecil ini menyerupai pudel yang berbaring atau kelinci yang merunduk. Untuk sampai, bisa menggunakan perahu dari pantai Palangpang sekitar 5 menit. Bisa juga berjalan kaki saat air surut.
2. Pulau Mandra
Pulau ini memiliki luas kurang dari 1 km2 dan berada di desa Mandrayan. Untuk sampai ke pulau ini bisa menggunakan perahu dari muara Sungai Ciletuh. Pengunjung yang datang, bisa memancing bersama dengan penduduk lokal.
3. Pulau Manuk
Pulau ini memiliki luas hanya 200 m2 ini memiliki penghuni burung camar. Pulau yang ada di desa Mandrayan ini dipenuhi oleh bebatuan.
4. Pulau Kunti
Pulau ini berada di ujung barat Gunung Badak, Mandrajaya. Bisa ditempuh dari Pantai CIkadal kurang lebih 25 menit atau dari Muara CIletuh sekitar 10 menit.
Pantai
Pantai di kawasan Geopark Ciletuh memiliki garis pantai cukup luas, berpasir putih dan landai. Sebagian pantai memiliki terumbu karang, bebatuan dan gelombang laut yang membahayakan perahu untuk mendarat. Sedangkan beberapa diantaranya aman untuk pengunjung yang ingin berenang atau berselancar seperti di pantai ombak tujuh.
Pantai di geopark Ciletuh antaralain: Ombaktujuh, Batununggul, Cibulakan, Cikalapa, Palangpang, Ujunggenteng, Citirem, Sodong Parat, Cikepuh, Legonpandan, Cikadal.
Geyser
Geopark Ciletuh memiliki Geyser Cisolok yang menyemburkan uap ke atas dan hanya ada 1 di Indonesia. uap air yang disemburkan bisa mencapai 2-5 meter. Tidak heran banyak turis baik lokal ataupun asing yang datang untuk melihat fenomena alam ini.
Fosil dan Batuan Langka
Sebagian kawasan di Geopark Ciletuh termasuk bagian dari situs warisan geologi. Banyak dijumpai batuan langka yang berubap batuan ofiolit dan metamorf. Batuan tersebut berusia lebih dari 60 juta tahun. Selain kedua batuan tersebut, terdapat pula batuan bancuh dan fosil numulites.
Batuan unik di Geopark Ciletuh terbentuk dari endapan 45 juta tahun yang lalu. Batuan yang termasuk sebagai batuan sedimen berjenis batupasir kuarsa ini memiliki bentuk unik seperti binatang. Waktu yang tepat untuk mengunjungi bebatuan adalah saat April-November saat laut tenang.
1. Batu komodo, batu ini berupa batupasir kuarsa berumur eosin. Untuk bisa mencapai batu ini, bisa berjalan dari pantai Batununggal ke kompleks Batu Punggung Naga.
2. Batu kura-kura sering disebut juga sebagai batubelah oleh penduduk lokal. Batu ini berada di desa Mandrajaya dan tidak jauh dari Pantai Cibulakan.
3. Batu punggung naga, Bebatuan yang berbentuk seperti duri punggung naga. Tempat ini bisa dipergunakan untuk mempelajari batuan sedimen. Untuk bisa sampai ke batu punggung naga, pengunjung bisa berjalan kaki dari pantai Batu Nungggul selama 20 menit.
4. Batu alien, Batu ini memiliki bentuk seperti alien. Seperti batu komodo, bebatuan ini termasuk jenis batupasir kuarsa formasi Ciletuh berumur Eosen.
5. Batu batik, Batu ini memiliki motif seperti batik dan berada di kompleks batuan punggung naga. Batu batik ini termasuk sebaga batupasir kuarsa Formasi CIletuh berumur Eosen.
6. Batu Nunggul, Batu ini ada di Pantai Batununggul. Bentuk batu ini seperti kepala burung elang yang memiliki paruh tumpul. Bisa ditempuj dengan perahu dari Cikadal atau Pantai Palangpang selama 30 menit dengan eprahu.
7. Batu kodok, Walaupun bisa diakses dengan perahu dari CIkadal namun hanya bisa diakses saat air surut. Hal tersebut disebabkan gelombang laut di sekitar batu kodok cukup besar dan berbahaya.
8. Batu banteng, Batu ini memiliki bentuk seperti banteng. Akan tetapi karena gelombang laut yang sangat besar, maka tidak ada perahu yang bisa merapat ke batu ini.
9. Batu singalaut, Batu ini memiliki bentuk sepert singa laut. Di bagian atasnya, tidak ditumbuhi tanaman hidup sama sekali kecuali lumut.
10. Batu Kerbau Batu ini memiliki bentuk seperti kerbau.
Penginapan di Geopark Ciletuh
Di daerah taman bumi ini sudah tersedia banyak pilihan penginapan. Hal ini dikarenakan kawasan wisata ini meliputi setidaknya 74 Desa. Akomodasi seperti homestay, guest house, cottage serta villa dll. Harga penginapan juga masih cukup terjangkau mulai dari Rp200.000 – Rp600.000.
Lokasi Geopark Ciletuh
Geopark Ciletuh Palabuhanratu berada di Ciwaru, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi 022-7273209/022-7103605 atau fax ke 022-727-1385.
semoga suatu hari bisa kesini
ReplyDelete