Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Penunjang Keputusan & Computer Base Information System CBIS

Hampir setiap saat manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya. Segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya. Sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan. Keputusan yang perlu dipertanggung jawabkan kepada orang lain atau prosesnya memerlukan pengertian pihak lain, Maka perlu untuk diungkapkan sasaran yang akan dicapai berikut kronologi proses pengambilan keputusannya.

Pendahuluan
Pada dasarnya Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. . Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur .

Pengertian dasar SPK
SPK merupakan sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Pengertian Dari  Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Menurut Para Ahli
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang bersifat semi terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
Menurut Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Menurut Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur atau keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
Menurut Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.
Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

Terminologi System
Banyak Termonologi yg digunakan untuk mendefinisikan Sistem, a.l. :
a. Gordon (1989);
Sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yg terangkai dan kesalingkbergantungan yg teratur
b. Robert & Michael (1991);
Sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen yg saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan, dalam interaksi yg kuat maupun lemah dengan pembatas sistem yg jelas
c. Murdick (1995);
Sistem sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yg berada dalam keadaan yg saling berhubungan untuk suatu tujuan yg sama

Tujuan dari SPK
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari sistem pendukung keputusan, terdiri atas:
1.Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2.Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3.Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4.Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5.Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).
6.Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa dievaluasi.
7.Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit.
8.Mengatasi keterbatasan kognitif dalam memproses dan penyimpanan.

Macam – Macam Metode Sisem Penunjang Keputusan
1. Metode Regresi linier :
Alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio.
Contoh mengetahui pengaruh dari tinggi badan terhadap berat badan
2. Metode B/C Ratio
Merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek.
Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.
Contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati.
Nilai benefit yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu tempuh antara Jakarta-Bandung,
Namun tidak hanya mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan kedalam cost.
Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost.
3. Metode NPV
Salah satu metode analisis investasi untuk menentukan layak atau tidaknya investasi pada suatu proyek dengan membandingkan beberapa alternatif investasi dengan menilai konskuensinya pada saat ini.
Akumulasi dari nilai sekarang dari semua penerimaan bersih (setelah dikurangi oleh pengeluaran/biaya) selama umur investasi.
4. Metode AHP
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan.
5. Metode ANP
Merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang sangat powerfull untuk diterapkan baik dalam ilmu manajamen, ekonomi, pendidikan, teknologi informasi, dan bidang-bidang ilmu lainnya. Metodologi yang dikembangkan oleh Saat ini memilih pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta menggunakan perhitungan supermatriks sehingga hasil penelitian akan lebih akurat daripada metodologi sejenis lainnya.
6. Metode keputusan dengan Sistem Pakar dengan dukungan dari knowledge base, dan masih ada metode lainnya.

Tipe Sistem Pendukung Keputusan
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.

Maksud pembuatan keputusan & Teori yang menjelaskannya
Menurut Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan menurut Simon yaitu:
•    Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
•    Kegiatan Merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
•    Kegiatan Memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
•    Kegiatan Menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang lalu.

Struktur permasalahan menurut Simon
1. Permasalahan Tersturktur
Untuk permasalahan yang bersifat terstruktur penanganan masalah dapat ditangani dengan menggunakan komputer, artinya sistem komputer mampu melakukan pengambilan keputusan tanpa harus campur tangan manusia/manager.
Contoh: Pintu kaca digedung dapat bekerja dengan signal termis akan terbuka dan tertutup secara otomatis, dimana input termis terkontrol via suhu tubuh manusia.
Secara penuh ditangani oleh sistem komputer dan tidak membutuhkan user dalam pengambilan keputusan
2. Permasalahan Semi Terstruktur
Membutuhkan bantuan dari komputer dan peran user (manager).
Contoh untuk menentukan keputusan atas pembelian barang kepada supplier dimana harga barang dipengaruhi oleh aspek environtment seperti kondisi perekonomian sedang tidak menentu.
komputer berperan sebagai pendukung keputusan yang berkaitan untuk mengetahui kondisi stok.
Sedangkan peran manager adalah menentukan keputusan untuk membeli atau tidak atas kondisi barang yang semakin menipis
3. Permasalahan Tidak Terstruktur
Permasalan yang bersifat tidak terstruktur (unstructure) sepenuhnya pengambilan keputusan ada ditangan user (manager).
Contoh : Dalam menentukan nilai besaran saham atau harga nilai mata uang (kurs), hal ini ditentukan oleh pasar, menentukan nilai besaran saham.
Peran komputer tidak sangat dibutuhkan karena sepenuhnya permasalahan yang timbul akibat lingkungan yang tidak terkondisi dan tidak terkontrol dengan sistem komputer.

Konsep pengertian dasar dan tujuan SPK
Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur. SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen Terkomputerisasi.
Sudirman dan Widjjani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPK yang dikemukakan oleh Alters Keen, sebagai berikut:
•    Ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para top management
•    Merupakan gabungan model kualitatif dan kumpulan data
•    Memiliki fasilitas interaktif utk komunikasi manusia-komputer
•    Bersifat luwes/fleksibel utk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi

Model SPK
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu :
•     Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
•    Model Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
•    Perangkat lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.

Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
•    Keuntungan :
1.  Proses pembuatan model dapat menajdi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik.
2.  Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
3.  Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.

•    Kerugian :
1.  Kesulitan pembuatan model akan mengahsilkan suatu model yang tidak meangkap semua pengaruh pada entitas.
2.  Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.

 
Computer Base Information System

Computer Base Information System CBIS
1.  Sistem Informasi Akuntansi (SIA), merupakan bagian dari CBIS pada tingkat pertama, dimana dalam pengolahan sistem informasinya selalu berkaitan dengan transaksi-transaksi yang bersifat detail , contoh: cash flow, catatan transaksi harian, pembuatan jurnal. Contoh aplikasi SIA yaitu Zahir Accounting, Accurate, Fina, MYOB
2.  Sistem Informasi Manajemen (SIM), bagian dari CBIS yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat manajerial, pengolahan data lebih dominan menggunakan peralatan berupa komputer, contoh: informasi penggajian, informasi penjualan, informasi inventory control, informasi kegiatan rumah sakit, informasi stok barang di gudang.
3. Decision Support System (DSS), bagian dari CBIS yang lebih cendrung berkaitan dengan permasalahan yang bersifat semi terstruktur, pengolahan data dengan dukungan komputer dan keputusan ada pada user (manager).
4.   Expert System (ES), bagian dari CBIS yang lebih menenkankan kepada petunjuk pakar (ahli) dalam pengambilan keputusannya dibutuhkan database dan knowledge base. Database digunakan untuk menyimpan data yang bersifat terstruktur dan knowledge base digunakan untuk menyimpan data yang bersumber dari keilmuan pakar (kepakaran).
5.  Office Automation (OA), bagian dari CBIS yang mengatur bagaimana penggunaan data dapat di sharing oleh setiap bagian atau unit di lingkup organisasi, dengan tujuan pemanfaatan sumber daya (resources) secara optimal. Tidak terbatas pada sharing data saja melainkan membangun saluran komunikasi dalam kegiatan organisasi dan pemanfaatan hardware yang dapat digunakan secara bersama-sama dan bersifat outomatic.

Post a Comment for "Sistem Penunjang Keputusan & Computer Base Information System CBIS"