Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Batu Pewadonan, Kaum Hawa Ngalap Berkah

Batu Pewadonan

Kompleks wisata cagar budaya di kawasan BKPH Sanca KPH Perum Perhutani Indramayu ini umumnya ramai dikunjungi kaum hawa pada malam Jumat terutama Jumat Kliwon. Pada malam-malam tersebut sekira belasan bahkan puluhan kaum hawa melakukan prosesi mandi dan melakukan ritual lainnya.

Batu Pewadonan beralamat di Dusun Ciwado Desa Cikawung Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu.

Batu pewadonan merupakan aliran sungai. Dari celah batu tersebut air mengalir sangat jernih dan aman untuk mandi. Sementara kalau musim kemarau panjang airnya mengering.

Penampakan batu pewadonan dimusim kemarau

Disebut Batu Pewadonan atau ada juga yang menyebutnya batu heuncet karena bentuknya mirip organ intim kaum hawa. Alah njir, hampura weh rada jorang 😂

Banyaknya kaum hawa ngalap berkah di Batu Pewadonan itu karena tempat tersebut konon berdasaarkan penuturan dari mulut ke mulut merupakan salahsatu lokasi memadu kasih antara Dayang Sumbi dan Sangkuriang.

Tidak melulu mereka kaum hawa yang susah untuk mendapatkan pasangan hidup tetapi diikuti pula oleh kaum hawa yang mungkin berprofesi sebagai PSK. Mereka ikut mandi dengan harapan banyak kaum pria yang terpikat dengannya.

Ada hal menarik yang akan kamu temukan ditempat ini, yaitu kamu akan menemukan banyak pakain dalam wanaita yang berserakan atau bergelantungan didahan pohon. Pakaian dalam itu sengaja ditinggalkan oleh kaum hawa usai mandi. Konon untuk membuang sial.

Tapi karena lokasi ini merupakan tempat wisata baik wisata alam, ziarah juga wisata budaya maka pakaian dalam yang berserakan tersebut agak mengganggu pemandangan.

Minat pengunjung masih terbilang kurang karena medan lumayan menantang kecuali yang memiliki niat kuat untuk melihat batu pewadonan.

Untuk sampai ke Batu Pewadonan sebenarnya tidak terlalu jauh, dari Dusun Ciwado sekira 3-5 kilometer. Jalan sedikit naik turun. Sementara kalau memakai motor bisa sampai ke situs Batu Cadasngampar (wisata alam). Dari Cadasngampar diteruskan dengan jalan kaki ke ke arah barat sekira 1-1,5 km.

Obyek wisaya Ciwado pada 2018 telah didaftarkan ke registrasi nasional sebagai cagar budaya karena didalamnya banyak ditemukan situs cagar budaya seperti cadas ngampar, situs batu bubut, batu pewadonan, batu pelanangan dan yang terakhir telah ditemukan stegodon atau fosil gajah purba, tulang punggung ikan paus (megalodon).

Post a Comment for "Batu Pewadonan, Kaum Hawa Ngalap Berkah"