Job Desk Stock Keeper

Stock keeper adalah orang yang bertugas untuk mengonfirmasi persediaan setiap barang dan memastikan jumlahnya sama antara fisik di gudang dengan data di sistem. Dengan adanya stock keeper, selain inventaris gudang jumlahnya terjaga, pekerjaan petugas-petugas lain di gudang lebih efisien sehingga proses pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar.

 

PT ABCD merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman. Untuk makanan perusahaan ini hanya memproduksi Mie dengan merek andalan Selera Pedas dan Untuk Minuman hanya memproduksi Tea dalam kemasan. Walaupun hanya memproduksi Mie dan Minuman, tapi kedua jenis produk tersebut memiliki puluhan rasa dan alokasi pengiriman yang berbeda-beda juga.

 

Mobilitas yang tinggi dari barang masuk dan keluar gudang membutuhan penanganan dan pengawasan yang baik. WMS menjadi sangat perlu diterapkan. Warehouse Management System (WMS) adalah suatu sistem yang membantu stakeholder mengenai pengelolaan pergerakan barang baik dari maupun ke dalam gudang sehingga dapat mempercepat proses lead time secara otomatis, mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stock lebih cepat dan akurat secara real time, dapat mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal, serta dapat melakukan alur distibusi barang dengan baik.

 

Penggunaan WMS di perusahaan ini diharapkan mampu mengontrol pergerakan barang di gudang sesuai FIFO dan FEFO. Tercapainya First in First Out dan First Expired First Out sangat penting di perusahaan makanan dan minuman. Sistem yang terkomputerisasi saja tidak cukup, tapi harus juga ada seseorang di lapangan yang memastikannya.

 

Stock Keeper, iya seperti judul artikel ini. Stock Keeper merupakan orang lapangan yang memastikan apakah FIFO dan FEFO dijalankan, apakah jumlah stock di gudang sama dengan stock di sistem, apakah penempatan barang sudah sesui, dan apakah ada kendala bagi petugas gudang lainnya.

Berikut Tugas Stock Keeper
Jabaran tugas sehari-hari seorang stock keeper adalah seperti yang di bawah ini:

1. Menghitung langsung secara fisik jumlah barang di gudang.

Data di catat di notepad

2. Mencocokan jumlah fisik barang di gudang dengan data di sistem.

Data Stock di Sistem SAP

3. Menjaga stock barang untuk tetap dalam kondisi prima dengan mengecek tanggal kadaluarsa atau expiration datenya.

4. Membuat laporan harian

Laporan harian dibuat di ms.excel kemudian di kirim ke admin dan dicetak buat pegangan support loading

5. Stock Opname bersama accounting setiap akhir bulan

Segitu aja ya..

Share :